2024 Malaria di Pohuwato Capai 83 Kasus, Dikes Akui Kekurangan Operasional
SUARAPOST.ID, POHUWATO – Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato dalam pencegahan penularan penyakit malaria masih kekurangan anggaran operasional, sementara diawal tahun 2024 ini, penyakit malaria di Kabupaten Pohuwato mencapai 83 kasus.
Hal ini dibeberkan langsung oleh Kabid pencegahan pengendalian penyakit menular (p2pm), Roys Gunibala saat ditemui diruang kerjanya pada Senin, (22/01/2024).
“Kasus malaria di Pohuwato tahun 2023 cukup besar yakni 732 dan ada ketambahan di Januari 83 kasus. Itu belum termasuk suspek atau masih diduga. Torang tidak bisa menjustifikasi bahwa dia malaria, karena masih inkubasi dari penyakit malaria itu,” ujar Roys.
Meski begitu, Roys membeberkan, saat ini pihaknya sudah melakukan upaya baik pembangunan posko di kawasan yang diduga menjadi penularan, hingga melakukan skrining ke masyarakat itu sendiri.
“Terkait penanganan-penanganan lapangan, itu kita sudah membuat posko-posko masuk dan keluarnya masyarakat di pintu yang diindikasi sebagai tempat penularan. Contohnya di Desa Hulawa. Di desa Hulawa kita buat posko di kantor desa. Tapi terbentur dengan kurang memiliki operasional seperti alat pemeriksaan kita terbatas, proses ini memang gampang-gampang susah, kalau torang pakai sistim isolasi butuh biaya besar. Tapi kita melihat kembali kondisi keuangan daerah,” terangnya menambahkan.
Bukan hanya itu, Roys menguraikan bahwa saat ini pihaknya belum bisa menjamin untuk memutus mata rantai dari penyakit malaria. “Dan wajib kita lakukan sebagai tenaga kesehatan adalah, mengobati dan membuat peta perkembangan kasus. Memang kita sudah dibantu CSR, cuman angkanya tidak terlalu besar juga. Makannya masih tahap pencegahan kalau memutuskan mata rantainya kita sulit,” beber Roys.
Ditanyai soal posko apakah saat ini masih dioperasikan, dengan tegas kata Dia, bahwa pihaknya saat ini terkendala dengan alat pemeriksaan. Bahkan kata Roys, alat 900 pcs hanya digunakan satu Minggu saja.
“Cuman kita terkendala lagi dengan alat pemeriksaan. Kemarin kita dapat bantuan 900 pcs dari Provinsi, kemudian ada pengadaan dari daerah kurang lebih 2000 pcs dan masih menunggu proses. 900 pcs itu sudah habis dalam jangka waktu 1 Minggu, karena banyak perputaran masyarakat yang ada di kawasan terindikasi penularan,” cetusnya.
Terakhir, Roys mengatakan bahwa besar harapan kepala daerah dalam hal Bupati Pohuwato untuk pencegahan Malari mendapat langkah terkait penanganan dari malaria itu sendiri.
“Bupati melalui kepala dinas selalu memantau perkembangan kasus malaria, dan mengharapkan ada langkah-langkah bijak penanganan perkembangan penyakit malaria khususnya. Dan beliau mengharapakan, penyakit ini tidak meluas penularan setempat,” tandasnya.
Penulis : Guslan/suarapost.id