Dies Natalis Ke-70 GMNI, Renaldi : Momentum Refleksi Untuk Seluruh Kader GMNI
SUARAPOST.ID – 23 Maret 1954 merupakan sebuah sejarah penting bagi salah satu organisasi ekstra kampus di Indonesia. Pasalnya, fusinya tiga organisasi mahasiswa yang berasaskan “marhaenisme” ajaran Bung Karno itu, merupakan cikal bakal lahirnya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Sejak dilaksanakan Kongres I GMNI pada tanggal 23 Maret 1954 di Surabaya, sehingga tanggal itu ditetapkan sebagai hari lahirnya GMNI. 23 Maret 1954 – 23 Maret 2024, kini GMNI genap usianya menjadi 70 tahun.
Renaldi Ibrahim, Ketua DPC GMNI Kota Gorontalo, usai melaksanakan perayaan Dies Natalis Ke-70 GMNI bersama Persatuan Alumni GMNI dan juga seluruh kader GMNI Kota Gorontalo, di kedai Tepi Sawah, Sabtu, 23/3/2024, menyampaikan bahwa Dies Natalis Ke-70 GMNI ini menjadi momentum refleksi bersama untuk semua kader GMNI.
Sampai saat ini, GMNI menjadi satu-satunya organisasi esktra kampus yang sampai dengan saat masih berdiri dan tetap konsisten merawat serta menyebarluaskan ajaran Marhaenisme Bung Karno. Tidak hanya itu, 70 Tahun GMNI berdiri, sudah banyak melahirkan kader-kader terbaik pemimpin bangsa.
Meski saat ini dinamika yang terjadi di pengurus pusat GMNI, ia menegaskan dinamika itu jangan sampai menyurutkan semangat kader GMNI untuk tetap menjalankan kerja kerja kaderisasi yang ada di GMNI. Sebab kaderisasi adalah jantungnya organisasi.
“lenyapkan sterilitiet dalam gerakan mahasiswa! Nyalakan terus obor kesetiaan kepada kaum marhaen! Agar semangat marhaenisme menyala-nyala murni! Dan agar yang tidak murni terbakar mati”, Bung Karno.
Hal di atas adalah sebuah pesan dan juga sebagai satire Bung Karno kepada GMNI, bahwa menjadi keharusan GMNI untuk tetap berada di barisan kaum rakyat jelata, bertujuan untuk mereka dan berjuang bersama mereka.
GMNI harus menjadi garda terdepan menjaga persatuan, kesatuan, serta keutuhan bangsa. Sehingga, menurut Renaldi, bahwa ketika masih ada ratap tangis di atas gubuk kecil, maka perjuangan saat ini belum lah selesai. Sebab itu lah, semangat revolusi harus tetap menyala-nyala.
Terakhir Renaldi menyampaikan bahwa kader GMNI harus menjadi pelopor untuk mewujudkan konsep trisakti Bung Karno, berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik serta berkepribadian di bidang budaya.
Merdeka..!!!
GMNI… Jaya..!!!
Marhaen..Menang..!!!