Hukum & KriminalPendidikan

PMII Pohuwato Soal Dugaan Pelecehan di Unipo: Rektor Jangan Diam

SUARAPOST.ID, POHUWATO – Sebagai organisasi kemahasiswaan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kabupaten Pohuwato, memberikan perhatian khusus atas terjadinya dugaan pelecehan seksual yang disinyalir dilakukan oleh oknum dosen di Universitas Pohuwato kepada salah seorang mahasiswa.

Menurut ketua cabang PC PMII Pohuwato, Rahmatullah Haras, kampus yang harusnya hadir sebagai wadah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, malah menjadi tempat pelecehan seksual oleh oknum dosen itu sendiri.

“Kami sangat menyayangkan sikap dosen tersebut yang menjadi racun di dalam institusi pendidikan tinggi yakni UNIPO, kampus yang seharusnya menjadi tempat untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa, malah menjadi tempat pelecehan seksual,” tegas Mamat.

Disisi lain, Mamat menyampaikan rektor tidak bisa menutup mata dan bersikap tuli akan peristiwa ini, kasus pelecehan seksual sangat tidak di benarkan di daerah kita apa lagi di lingkungan kampus.

“Kasus ini adalah kasus yang amat fatal dan sangat tidak manusiawi, maka pimpinan tertinggi kampus yakni rektor tidak boleh menutup mata dan bersikap tuli dalam menyikapi hal ini,”ucap mamat menambahkan

Lebih jauh kata Mamat, oknum dosen HH tersebut harus segera di berhentikan dan harus di laporkan kepada pihak berwajib, sebab keterangan korban dan orang tua korban sudah cukup untuk menindak  oknum dosen tersebut.

“Oknum dosen HH harus segera berhentikan dan kalau perlu di laporkan kepada pihak berwajib, keterangan korban dan orang tua sudah cukup untuk menindak tegas oknum dosen tersebut,” papar Mamat.

Mamat ketua PMII menguraikan bahwa, secara kelembagaan PMII akan terus mengawal dan mengusut kasus ini, sebagai organisasi kemahasiswaan yang berlandaskan Islam sudah menjadi kewajiban PMII untuk selalu memperhatikan dan mengentaskan tindakan-tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut.

“Saya pastikan PMII akan mengusut dan terus mengawal kasus ini, sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai organisasi kemahasiswaan dengan berlandaskan Islam untuk memastikan tindakan-tindakan bejat dan tidak terpuji ini hilang dan tidak terulang lagi di lingkungan institusi pendidikan tinggi” tandasnya.

Penulis : Guslan Kaco/suarapost.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button