Akses Warga di Taluditi Terputus, Limonu Hippy Tuntut Tindakan Cepat Pemerintah
SUARAPOST.ID — Jembatan gantung yang menjadi akses utama masyarakat antara Desa Panca Karsa 1 dan UPT Transmigrasi Sandalan, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, putus. Anggota legislatif DPRD Provinsi Gorontalo, Limonu Hippy, segera mengambil langkah cepat untuk menangani peristiwa ini.
Begitu menerima informasi dari Bapak Hajir Towalu, salah satu kepala desa di Taluditi, Limonu Hippy langsung berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di Provinsi Gorontalo. Ia mendatangi Dinas Tenaga Kerja, ESDM, dan Transmigrasi dan telah menghubungi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Gorontalo Bambang Trihandoko untuk beroleh solusi secepatnya. Tak hanya itu, ia juga berkomunikasi langsung dengan Bupati Pohuwato melalui sambungan telepon untuk memastikan tindakan cepat terhadap bencana tersebut.
“Saya diberitahu bahwa jembatan gantung penghubung PK1 dan UPT Sandalan putus. Informasi ini langsung saya tindak lanjuti dengan mendatangi dinas terkait. Saya juga telah mendiskusikan hal ini dengan Kepala Bidang Transmigrasi serta Kepala BPBD Provinsi Gorontalo. Untuk langkah awal, saya mengusulkan agar dibuat rakit penyeberangan sementara, agar masyarakat tetap bisa melintas dan menyeberang dengan aman sambil menunggu pembangunan kembali jembatan tersebut,” ujar Limonu Hippy, Selasa (10/12/2024).
Jembatan gantung tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat dalam mengangkut hasil panen dan kebutuhan sehari-hari. Jika tidak segera ditangani, aktivitas masyarakat akan terhambat. Jalan alternatif menuju Desa Ayula di Kecamatan Randangan dinilai belum memadai karena kondisi jalan yang rusak parah dan jaraknya yang jauh.
“Saya sangat berharap perhatian pemerintah, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat, untuk mengalokasikan anggaran pembangunan jalan Ayula-Sandalan. Infrastruktur jalan dan jembatan ini penting untuk mendapatkan perhatian serius dari pemerintah guna mendukung program swasembada pangan Presiden RI, juga kepentingan transporasi umum, yang membutuhkan akses transportasi yang baik,” tambah Limonu.
Ia juga berharap kunjungan kerja Gubernur Gorontalo ke Pohuwato esok hari, kiranya dapat dimanfaatkan untuk melihat langsung kondisi jembatan gantung yang putus di Taluditi. Selain itu, Limonu mengingatkan pentingnya perhatian terhadap jembatan di Desa Ayula dan Motolohu yang terancam ambruk, sebab jembatan tersebut menghubungkan jln trans Sulawesi. Kemudian tanggul Sungai Randangan di Desa Suka Makmur yang terancam jebol, juga penting untuk mendapatkan penanganan cepat untuk mencegah bencana lebih besar.
“Kami tidak ingin menunggu sampai terjadi kerugian yang lebih besar. Infrastruktur yang rusak akan melumpuhkan perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah pertanian seperti Pohuwato ini,” tutup Limonu Hippy.
Upaya cepat dari Limonu Hippy ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah dan provinsi untuk segera mengambil langkah konkret demi memulihkan akses masyarakat dan menghindari dampak lebih luas dari bencana ini.