SUARAPOST.ID, POHUWATO – Andri Hippy salah seorang warga Desa Marisa Utara, Kecamatan Marisa, berharap pelaksanaan pasar malam dan wahana (Hoya-hoya), tak melibatkan judi berkedok ketangkasan.
Dijelaskan Andri, bahwa pihaknya sangat mendukung pasar malam maupun Hoya-hoya yang diselenggarakan GGC (Ganteng Ganteng Ceria). Andri menilai, selain menjadi kebutuhan masyarakat terlebih momentum bulan suci Ramadhan, kegiatan tersebut juga menuai sisi baiknya dalam segi pertumbuhan ekonomi.
“Masyarakat harus mendukung dengan adanya pasar malam. Tapi pasar malam ini juga digunakan sebagai tempat pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama para pedagang lokal UMKM,” terang Andri kepada media ini, Rabu (14/3/2024).
“Dan ini harus terbuka, siapa saja masyarakat yang ingin berdagang panitia harus terima. selain itu panitia juga memberdayakan para pemuda sekitar sebagai petugas parkir dan keamanan dan kebersihan. Dan Kalau Bisa permainannya tidak ada unsur perjudian berkedok ketangkasan. Hanya ada permainan anak-anak dan orang dewasa, bazaar pakaian, alat rumah tangga, dan kuliner,” tandasnya.
Sementara itu, dilansir media wartanesia.id, Rachmad Pakaya, selaku panitia pelaksana kegiatan mengatakan bahwa, usai menerima berbagai komplain dari masyarakat.
“Untuk live music DJ itu kita tiadakan. Untuk hiburannya tetap ada. Kami tetap mengedepankan kondisi sosial dan kami paham ini bulan Ramadhan, kami juga akan senantiasa berkoordinasi. Untuk perizinan dan lainnya juga insyaallah kami tetap ikuti aturan,” jelas Rachmad.
Rencananya, kegiatan pasar malam dan hoya-hoya tersebut kata Dia, akan digelar minggu kedua bulan Maret hingga setelah perayaan idul Fitri.
“Untuk pasar malam, hiburan dan hoya-hoya ini kita gelar minggu kedua sampai perayaan ketupat setelah Idul Fitri nanti,” tutupnya.
Penulis : Guslan Kaco/suarapost.id