SUARAPOST.ID – Sejumlah kendaraan warga mengalami kerusakan setelah mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Marisa, Pohuwato, pada Kamis (5/12/2024). Dugaan kuat, bahan bakar yang terdistribusi di SPBU tersebut tercampur air.
Kasus ini mengingatkan pada insiden serupa yang pernah terjadi di SPBU yang sama pada 4 November 2024. Kini, peristiwa tersebut diduga kembali terulang, menimbulkan keresahan di kalangan pengguna kendaraan.
Kejadian bermula ketika sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat mengisi bahan bakar di salah satu terminal SPBU yang berlokasi di Desa Buntulia Jaya, Kecamatan Duhiadaa, Tak lama setelah meninggalkan lokasi, beberapa kendaraan mendadak mogok.
“Abis isi di situ (SPBU), jalan sedikit, pas di kompleks bank BNI langsung mati mobil,” kata Ramang Podungge, salah satu pemilik kendaraan yang menjadi korban. Setelah diperiksa di bengkel, tangki bahan bakar mobilnya diketahui sudah bercampur air.
Kondisi serupa dialami sejumlah pengguna kendaraan lainnya, yang mengaku harus menanggung biaya perbaikan cukup besar. Sejumlah warga mendesak agar pihak pengelola SPBU bertanggung jawab atas insiden ini.
“Jelas kami minta tanggung jawab. Ini merugikan banyak orang,” tegas salah satu pemilik kendaraan yang terdampak.
Menurut keterangan seorang mekanik mobil, kerusakan yang dialami kendaraan akibat BBM tercampur air cukup serius. Beberapa komponen seperti sistem injeksi, pompa minyak, hingga bagian mesin lainnya berpotensi rusak.
“Kalau parah, mesin bisa kena. Minimal yang harus diganti itu injeksi atau pompa minyak, tergantung kerusakan,” jelas mekanik tersebut. Biaya perbaikan diperkirakan mencapai Rp2 juta hingga Rp7 juta, tergantung tingkat kerusakan kendaraan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, salah satu pengawas SPBU Marisa, Edi Narsem mengatakan bahwa, pihaknya bertanggungjawab penuh terhadap kerusakan mobil tersebut.
“Saya tanggung jawab penuh untuk kerusakannya,” kata Edi singkat dikutip wartanesia.id // (Kaco)
