SUARAPOST.ID, POLITIK – DPD II Golkar Pohuwato menggelar kampanye dialogis yang berlangsung di Ibu Kota Pohuwato yakni di Destinasi wisata pantai Pohon cinta, Kecamatan Marisa, Pohuwato, Jum’at (19/01/2024).
Kampanye tersebut turut dihadiri ketua DPD II Golkar Pohuwato, Nasir Giasi, beberapa caleg DPRD Pohuwato Dapil 1 Marisa-Buntulia, serta caleg DPRD Provinsi Gorontalo dapil Boalemo-Pohuwato. Juga, nampak terlihat calon legislatif DPR-RI, Dapil Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah RH.
Dalam orasi politik, Nasir menepis bahwa Golkar di dua desa yakni Desa Pohuwato dan Pohuwato Timur sudah mulai redup, akan tetapi terbukti kata Nasir, menjelang pemilu serentak 2024 yang rencananya akan dihelat pada 14 Februari, dua desa tersebut saat ini sudah mulai menguning.
“Kalau melihat kenyataan sekarang, Desa Pohuwato Timur dan Pohuwato induk sudah mulai menguning bapak dan ibu. Betul atau tidak?,” tanya Nasir kepada simpatisan Golkar.
Tak sampai disitu, Nasir menegaskan bahwa basis perjuangan partai Golkar tidak lepas dari para petani maupun nelayan itu sendiri. Disisi lain Nasir Giasi mengakui di dua sektor itu kerap terdapat beberapa rakyat yang ekonominya tidak mampu.
“Basis perjuangan partai Golkar itu ada di dua segmen, segmen petani dan nelayan. Wau tehe misikinia bolo maapu bapak dan ibu, basis-basis orang miskin itu banyak di dua segmen ini. Sehingganya Golkar hadir lebih awal memperhatikan aspirasi nelayan,” ungkap Nasir Giasi yang juga caleg DPRD Pohuwato, Dapil 1 Marisa-Buntulia.
Selaras dengan itu, Nasir mengatakan bahwa kampanye Akbar akan digelar oleh Partai Golkar Pohuwato dan akan melibatkan seluruh elemen simpatisan Golkar se Kabupaten Pohuwato.
“Akan ada kampanye Akbar, jadi ini belum asli istilahnya baru ‘kuti-kuti’. Akan ada kampanye Golkar di dapil 1 itu akan dihadiri seluruh elemen, termasuk caleg se Kabupaten Pohuwato yang akan diperkenalkan kembali ke masyarakat Pohuwato,” tegasnya.
Disamping itu, Nasir dalam orasi politiknya kembali mengatakan, bahwa partai Golkar adalah partai yang didirikan oleh petani dan nelayan.
Penulis : Guslan Kaco/suarapost.id
