DaerahPohuwato

Rusunawa Syah Krisis Air Bersih, Pemerintah Diminta Bertindak! Penghuni: Jangan Hanya Harap PAD

SUARAPOST.ID – Krisis air bersih yang melanda Rusunawa Syah di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, makin memperburuk kondisi kehidupan para penghuninya.

Dalam sebulan terakhir, pasokan air hampir tak mengalir ke sejumlah unit, membuat warga terpaksa harus menampung dan mengangkat air dari lantai dasar ke lantai atas.

Frangky Abdjul, salah satu penghuni di Blok TB-1 lantai 4, mengungkapkan bahwa krisis air bersih ini sudah berlangsung selama lima bulan. Namun, puncaknya terjadi dalam kurun waktu satu bulan terakhir, ketika air tak mengalir selama dua hingga tiga hari berturut-turut.

“Solusi yang ditawarkan pengelola justru menyarankan kami membeli mesin pompa (dap) untuk setiap lantai. Padahal ini rusunawa milik pemerintah, bukan milik pribadi. Kami sudah membayar sewa tiap bulan, masa harus beli mesin sendiri?” ujar Frangky kepada media ini, Minggu (20/4/2025).

Menurutnya, warga menolak solusi tersebut karena dianggap tidak logis dan membebani. Ia menilai seharusnya pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) mencari akar permasalahan, bukan melempar tanggung jawab kepada penghuni.

“Beberapa waktu lalu Kadis Perkim sudah datang, tapi tidak ada tindak lanjut konkret. Seolah-olah masalah ini dibiarkan berlarut. Kalau seperti itu jangan berharap PAD dari Rusunawa ini,” tegasnya.

Frangky juga menyebut, saat reses beberapa bulan lalu yang dihadiri Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, bersama Dinas Perkim dan PDAM, persoalan ini telah disampaikan. Namun hingga kini belum ada perubahan signifikan.

Yang paling memprihatinkan, kata Frangky, adalah antrean warga setiap malam di lantai dasar hanya untuk mendapatkan air bersih.

“Hanya lantai dasar yang dialiri air, sementara kami yang tinggal di lantai atas harus bolak-balik mengangkat air ke atas. Ini sangat melelahkan,” tambahnya seraya berharap pemerintah daerah tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi krisis ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button