Diduga Akibat Tambang Emas Ilegal: Viral Isu Perusakan Polsek Popayato Barat, KNPI Tantang Transparansi Polri!

SUARAPOST.ID – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Gorontalo, Riyanto Ismail, meminta Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo mengusut tuntas isu dugaan perusakan Kantor Polsek Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, yang sempat viral pada Senin (27/1/2025) malam.
Riyanto juga menyoroti isu keterlibatan oknum polisi dalam aktivitas tambang emas ilegal (PETI) di daerah tersebut, yang dinilainya telah meresahkan masyarakat. Menurut Riyanto, sudah saatnya kepolisian bertindak tegas untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan tidak ada pihak yang bermain di balik tambang ilegal.
“Pertama, KNPI akan melakukan investigasi atas isu dan pemberitaan perusakan kantor Polsek Popayato Barat. Hal ini tidak boleh didiamkan atau disembunyikan. Kedua, KNPI juga akan menyelidiki dugaan adanya oknum Polri yang membackingi tambang emas ilegal di Pohuwato,” ujar Riyanto. Selasa (28/1/2025).
Riyanto menegaskan, transparansi dan kejelasan sangat penting untuk melindungi citra institusi Polri dari isu-isu yang belum tentu benar.
“Kami meminta Kapolda Gorontalo untuk secara terbuka mengungkap fakta di balik isu ini. Jika benar ada oknum yang terlibat, maka harus ada tindakan tegas. Jika tidak, nyatakan secara resmi bahwa itu tidak benar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Riyanto meminta pihak kepolisian memproses hukum pihak-pihak yang menyebarkan informasi palsu terkait isu keterlibatan Polri, agar kepercayaan masyarakat tidak terganggu.
“Jika terbukti hoaks, maka penyebarnya harus diproses hukum. Tapi jika tidak ada tindakan, kami akan menganggap Polri memang terlibat, dan KNPI tidak segan melaporkannya ke Mabes Polri,” pungkasnya.
Kasus ini bermula dari unggahan akun TikTok @susupogorontalo yang memposting narasi berita disertai foto dugaan perusakan kantor Polsek Popayato Barat.
Disisi lain, menanggapi isu yang beredar, Kasat Intel Polres Pohuwato, AKP Muhlis Ambosaba, memastikan bahwa informasi terkait perusakan Kantor Polsek Popayato Barat tidak benar. Menurut Muhlis, setelah dilakukan pengecekan di lokasi, tidak ditemukan bukti adanya perusakan seperti yang diberitakan di media sosial.
“Kami luruskan, perusakan itu tidak benar. Kami bersama Kapolres juga berada di lokasi, tidak ada pengrusakan itu. Tidak tahu dari mana video itu diambil,” kata Muhlis, Selasa (28/1/2025), dilansir media wartanesia.id
Dia menjelaskan, kejadian sebenarnya adalah adanya sekelompok orang yang mendatangi Kantor Polsek Popayato Barat pada Senin malam. Mereka disebut ingin menemui Kapolsek untuk berdiskusi, namun beberapa di antaranya terpengaruh minuman keras.
“Satu orang dari kelompok tersebut, telah kami amankan ke Polres jadi, tidak ada perusakan seperti yang diklaim. Mereka hanya datang dalam kondisi terpengaruh minuman keras,” jelas Muhlis.